
kualitas sediaannya, termasuk kestabilan
yang dimiliki oleh produk yang dihasilkan. Agen kimia untuk sterilisasi disebut sterilant. Proses sterilisasi merupakan hal yang
paling utama dalam menentukan kesterilan dari sediaan akhir yang nantinya akan
dibuat. Sehingga, perlu dilakukan metode sterilisasi yang tepat dan sesuai
dengan sifat masing-masing bahan, alat serta wadah yang akan digunakan.
Salah satu indikator keberhasilan dalam pelayanan rumah sakit yang merupakan institusi penyedia pelayanan kesehatan adalah rendahnya angka infeksi nosokomial di rumah sakit. Dalam upaya mencapai keberhasilan tersebut maka perlu dilakukan pengendalian infeksi di rumah sakit. Pusat sterilisasi merupakan salah satu mata rantai yang penting untuk pengendalian infeksi dan berperan dalam upaya menekan kejadian infeksi. Dalam melaksanakan tugas dan fungsi sterilisasi, pusat sterilisasi sangat bergantung pada unit penunjang lain seperti unsur pelayanan medik, unsur penunjang medik maupun instalasi antara lain perlengkapan, rumah tangga, pemeliharaan sarana rumah sakit, sanitasi dan lain-lain. Jika terjadi hambatan pada salah satu sub unit di atas maka pada akhirnya akan mengganggu proses dan hasil sterilisasi.
Salah satu indikator keberhasilan dalam pelayanan rumah sakit yang merupakan institusi penyedia pelayanan kesehatan adalah rendahnya angka infeksi nosokomial di rumah sakit. Dalam upaya mencapai keberhasilan tersebut maka perlu dilakukan pengendalian infeksi di rumah sakit. Pusat sterilisasi merupakan salah satu mata rantai yang penting untuk pengendalian infeksi dan berperan dalam upaya menekan kejadian infeksi. Dalam melaksanakan tugas dan fungsi sterilisasi, pusat sterilisasi sangat bergantung pada unit penunjang lain seperti unsur pelayanan medik, unsur penunjang medik maupun instalasi antara lain perlengkapan, rumah tangga, pemeliharaan sarana rumah sakit, sanitasi dan lain-lain. Jika terjadi hambatan pada salah satu sub unit di atas maka pada akhirnya akan mengganggu proses dan hasil sterilisasi.
Jika
dilihat berdasarkan volume alat dan bahan yang harus disterilisasikan di rumah
sakit demikian besar, maka rumah sakit dianjurkan untuk memiliki suatu
instalasi pusat sterilisasi tersendiri dan mandiri, yang merupakan salah satu
instalasi yang berada dibawah dan tanggung jawab langsung kepada direktur atau
wakil direktur rumah sakit. Instalasi pusat sterilisasi ini bertugas untuk
memberikan pelayanan terhadap semua kebutuhan kondisi steril atau bebas dari
semua mikroorganisme (termasuk endospora) secara tepat dan cepat, untuk
melaksanakan tugas sterilisasi alat atau bahan secara profesional, diperlukan
pengetahuan atau keterampilan tertentu oleh perawat, apoteker ataupun tenaga
non medik yang berpengalaman di bidang sterilisasi.
A.
Definisi CSSD
Sterilisasi adalah suatu proses
pengelolaan alat atau bahan yang bertujuan untuk menghancurkan semua bentuk
kehidupan mikroba termasuk endospora dan dapat dilakukan dengan proses kimia atau
fisika. Sterilisasi sangat penting dilakukan terutama untuk alat-alat bedah,
terlebih lagi saat ini semakin berkembangnya prosedur operasi maupun
kompleksitas peralatan medik, maka diperlukan proses sterilisasi yang
tersentralisasi sehingga keseluruhan proses menjadi lebih efesien,ekonomis dan
keamanan pasien semakin terjamin. Disamping itu, rumah sakit sebagai institusi
penyedia pelayanan kesehatan berupaya untuk mencegah terjadinya resiko infeksi
bagi pasien dan petugas rumah sakit. Salah satu indikator keberhasilan dalam
pelayanan rumah sakit adalah rendahnya angka infeksi nosokomial di rumah sakit.
Untuk mencapai keberhasilan tersebut, maka perlu dilakukan pengendalian infeksi
di rumah sakit.
Istilah
untuk pusat sterilisasi bervariasi, mulai dari Central Sterile Supply
Department (CSSD), Central Service (CS), Central Supply (CS),
Central Processing Department (CPD) dan lain lain, namun kesemuanya
mempunyai fungsi utama yang sama yaitu menyiapkan alat-alat steril dan bersih
untuk keperluan perawatan pasien. Secara terperinci, fungsi dari pusat
sterilisasi adalah menerima, memproses, memproduksi, mensterilkan, menyimpan
serta mendistribusikan peralatan medis ke berbagai ruangan di rumah sakit untuk
kepentingan perawatan pasien. Central Sterilization Supply Department (CSSD)
atau Instalasi Pusat Pelayanan Sterilisasi merupakan satu unit/departemen
dari rumah sakit yang menyelenggarakan proses pencucian, pengemasan,
sterilisasi terhadap semua alat atau bahan yang dibutuhkan dalam kondisi
steril. Instalasi CSSD ini merupakan pusat pelayanan yang bertujuan untuk
memenuhi kebutuhan alat/bahan steril bagi unit-unit yang membutuhkan sehingga
dapat mencegah dan mengurangi infeksi yang berasal dari rumah sakit itu
sendiri. Alur aktivitas fungsional CSSD dimulai dari pembilasan,
pembersihan/dekontaminasi, pengeringan, inspeksi dan pengemasan, memberi label,
sterilisasi, sampai proses distribusi.
Penanggung
jawab CSSD ini adalah seorang apoteker. Berdirinya CSSD di rumah sakit
dilatarbelakangi oleh:
Ø Besarnya angka kematian akibat infeksi nosokomial
Ø Kuman mudah menyebar, mengkontaminasi benda dan
menginfeksi manusia di lingkungan rumah sakit.
Ø Merupakan salah satu pendukung jaminan mutu pelayanan rumah
sakit, maka peran dan fungsi CSSD sangat penting.
B. Organisasi Instalasi Pusat Sterilisasi
a.
Struktur Organisasi
Instalasi Pusat Sterilisasi
Instalasi
pusat sterilisasi dipimpin oleh seorang Kepala Instalasi (dalam jabatan
fungsional) dan bertanggung jawab langsung kepada Wakil Direktur Penunjang Medik.
Untuk rumah sakit swasta, struktur organisasi dapat mengacu pada struktur
organisasi pemerintah. Hal-hal yang perlu dilaksanakan agar instalasi pusat
sterilisai dapat berjalan sebagai mana mestinya adalah perlunya pembagian
pekerjaan dalam jabatan fungsional. Struktur organisai pusat sterilisasi dapat
digambarkan sebagai berikut.
b.
Uraian Tugas dan
Kualifikasi Tenaga
Kualifikasi tenaga yang bekerja di Pusat Sterilisasi dapat
dibedakan sesuai dengan kapasitas tugas dan tanggung jawabnya, yang dibagi atas
tenaga manajer dan teknis pelayanan sterilisasi.
a)
Kepala Instalasi Pusat
Sterilisasi
Uraian tugas Kepala
Instalasi Pusat Sterilisasi yaitu:
·
Selalu memberi pengarahan
terhadap semua aktivitas staf yang berkaitan dengan supply alat medis yang
steril bagi perawatan pasien di rumah sakit.
·
Selalu mengikuti
perkembangan ilmu pengetahuan, keterampilan dan pengembangan diri atau personel
lainnya.
·
Harus menentukan metoda
yang lebih efektif bagi penyiapan dan penanganan alat atau bahan yang steril.
·
Harus selalu bertanggung
jawab agar staf dapat mengerti akan prosedur dan penggunaan mesin sterilisasi
secara benar.
·
Harus selalu memastikan
bahwa teknik aseptik yang diterapkan pada saat penyiapan dan penanganan alat
steril baik yang hanya sekali pakai maupun alat yang dapat dipakai ulang.
·
Melakukan kerjasama
dengan unit lain di rumah sakit dan melakukan koordinasi yang bersifat intern
ataupun ekstern.
·
Harus selalu melakukan
seleksi untuk calon tenaga di pusat sterilisasi, menyiapkan konsep dan rencana
kerja serta melakukan evaluasi pada waktu yang telah ditentukan.
·
Selalu membuat
perencanaan suatu program kerja.
·
Harus selalu membuat
laporan kinerja pusat sterilisasi.
Kualifikasi tenaga Kepala
Instalasi Pusat Sterilisasi yaitu:
- Khusus untuk Rumah Sakit Kelas A dan B, pendidikan terakhirnya harus minimal S1 di bidang kesehatan, atau S1 umum dengan minimal masa kerja 5 tahun pada bidang sterilisasi.
- Khusus untuk Rumah Sakit C, pendidikan terakhir yaitu harus minimal D3 di bidang kesehatan, atau D3 umum dengan minimal masa kerja 5 tahun di bidang sterilisasi.
- Harus sudah mendapatkan kursus tambahan tentang prosedur dan teknis pelayanan sterilisasi.
- Harus sudah mendapatkan kursus tambahan tentang manajemen.
- Harus mengetahui tentang psikologi personel
- Sudah mempunyai pengalaman kerja di bagian kamar operasi atau sterilisasi.
- Sudah mempunyai kemampuan mengajar dan menulis tentang sterilisasi.
b) Kepala Sub Instalasi
Uraian tugas Kepala Sub
Instalasi yaitu:
·
Harus bertanggung jawab
kepada kepala instalasi pusat sterilisasi.
· Harus bertanggung jawab
sebagai kepala instalasi pusat sterilisasi apabila kepala instalasi sedang
berhalangan untuk hadir di suatu pertemuan.
· Harus selalu membantu
kepala instalasi dalam pengendalian dan penanganan alat, supervisi langsung,
mengajar atau merevisi prosedur baru, mengevaluasi staf dan melaporkannya
kepada kepala instalasi pusat sterilisasi.
· Bisa membuat program
orientasi untuk tenaga baru.
· Bisa membuat rencana
kebutuhan bahan dan alat sesuai dengan kebutuhan masing-masing sub instalasi.
·
Bisa membuat rencana
perbaikan dan penggantian alat yang sudah rusak.
· Bisa membuat laporan
hasil kerja dari masing-masing sub instalasi (Sub Instalasi dekontaminasi,
sterilisasi dan produksi, Sub Instalasi pengawasan mutu, pemeliharaan sarana
dan peralatan, K3 dan diklat, serta Sub Instalasi distribusi) kepada kepala
instalasi.
Kualifikasi tenaga Kepala
Sub Instalasi yaitu:
- Harus berpendidikan terakhir minimal D3 di bidang kesehatan dengan masa kerja selama 3 tahun ddi bidang sterilisasi.
- Sudah pernah mengikuti kursus tambahan tentang pusat sterilisasi.
- Harus sudah memiliki pengetahuan yang cukup tentang konsep aktivitas dari sub instalasi yang dipimpinnya.
- Harus dapat bekerja dengan baik dalam berbagai kondisi apapun.
- Harus memiliki kondisi kesehatan yang baik.
c)
Penanggung Jawab
Administrasi
Uraian tugas Penanggung
Jawab Administrasi:
·
Harus dapat bertanggung
jawab terhadap kepala instalasi.
· Harus dapat membantu
kepala instalasi dalam penyusunan suatu perencanaan yang berdasarkan masukan
dari kepala sub instalasi.
·
Harus melakukan
rekapitulasi laporan kegiatan dari masing-masing sub instalasi.
·
Harus bisa menyiapkan
keperluan administrasi.
Kualifikasi tenaga
Penanggung jawab Administrasi :
- Harus berpendidikan terakhir minimal SMA/SMU/SMEA atau sekolah pendidikan perawat atau yang setara dengan tambahan kursus administrasi.
- Harus sudah bisa melakukan pengetikan dan penggunaan komputer.
- Harus bisa rapi dalam menyusun setiap dokumentasi.
d) Staf Di Pusat Sterilisasi
Uraian tugas Staf di
pusat Sterilisasi yaitu :
·
Harus bertanggung jawab
terhadap kepala sub instalasi.
· Harus tidak memiliki rasa
alergi terhadap bahan-bahan yang digunakan di pusat sterilisasi.
· Harus dapat mengerti
dengan semua perintah dan menerapkannya menjadi suatu aktivitas.
· Harus dapat menerapkan
apa yang sudah diajarkan dan yang diperoleh dari pengalaman atasannya.
·
Harus selalu mengikuti
prosedur kerja atau standar prosedur operasional yang telah dibuat dan
ditetapkan.
· Harus dapat menjalankan
pekerjaan dengan baik melalui perintah langsung maupun tidak langsung seperti
melalui telepon.
·
Harus dapat mengerjakan
pekerjaan secara rutin atau berulang.
·
Harus selalu bisa
menerima tekanan kerja dan juga yang kadang-kadang lembur.
·
Harus selalu memakai alat
pelindung diri seperti apron, masker, penutup kepala, sandal yang khusus dan
sarung tangan.
·
Harus bisa memelihara
peralatan pusat sterilisasi, alat dan bahan yang steril.
Kualifikasi tenaga staf:
- Harus sudah mengikuti pelatihan pusat sterilisasi yang sudah bersertifikasi.
- Harus dapat belajar dengan cepat.
- Harus memiliki keterampilan yang baik.
- Mempunyai “personal hygiene” yang baik.
v
Harus dapat disiplin
dalam mengerjakan semua tugas kesehariannya.
Mengingat peran yang ada di rumah
sakit, jenis kegiatan, dan volume kegiatan pada instalasi pusat sterilisasi
demikian besar, maka hendaknya rumah sakit mempunyai pusat sterilisasi yang
tersendiri, dengan pertimbangan sebagai berikut :
1.
Kecepatan Pelayanan
Diharapkan
pelayanan penyediaan barang-barang steril yang diberikan oleh pusat sterilisasi
menjadi lebih cepat sampai kepada unit pemakaiannya, dengan mutu yang dapat
dipertanggungjawabkan dan memperpendek jalur birokrasi yang ada.
2.
Pengendalian Infeksi Nosokomial
Bersama-sama
dengan tim pengendali infeksi nosokomial rumah sakit dapat mengoptimalkan kerja
sama dalam memantau produk-produk yang dihasilkan oleh pusat sterilisasi,
memberikan masuk dan arahan kepada pemakai dilapangan dalam mengatasi atau
menurukan angka kejadian infeksi di rumah sakit.
3.
Perkembangan Ilmu dan
Teknologi
Dengan
semakin berkembangnya ilmu dan teknologi maka kompleksitas peralatan medis dan
teknik medis memerlukan prosedur sterilisasi yang optimal sehingga keseluruhan
proses menghasilkan kualitas sterilisasi terjamin.
4.
Peningkatan Mutu
Produk-produk
yang dihasilkan oleh pusat sterilisasi harus melalui proses yang ketat sampai
menjadi produk yang steril. Setiap proses sterilisasi berjalan, selalu
dilengkapi dengan indikator kimia, biologi dan fisika. Secara berkala setiap 3
bulan dilakukan tes mikrobiologi. Diharapkan dengan kontrol yang ketat, produk
yang dihasilkan akan terjamin kualitas sterilisasinya, yang pada akhirnya dapat
menekan angka kejadian infeksi di rumah sakit.
5.
Efesien dan Efektif
Pengelolaan pusat sterilisasi yang konvensional, diharapkan
mampu menyediakan produk steril yang dapat dipertanggungjawabkan dengan menekan
biaya operasional seminimal mungkin, mencegah terjadinya duplikasi proses
sterilisasi dan memperpendek jalur birokrasi. Dengan demikian dapat
meningkatkan kecepatan pelayanan dalam distribusi barang steril.
C. Sumber Daya Manusia (SDM) di Pusat Sterilisasi Rumah Sakit
Sumber daya manusia (SDM)
di pusat sterilisasi memiliki persyaratan khusus dalam kesehatan sebagai
berikut.
a.
Data kesehatan
Data kesehatan yang
harus dimiliki oleh petugas di pusat sterilisasi rumah sakit yaitu surat
pernyataan sehat jasmani dan rohani secara rutin serta catatan fisik X-Ray
untuk mengidentifikasi penyakit TBC (Tuberculosis). Tes ini dilakukan
minimal satu kali dalam setahun.
b.
Status imunisasi
Status imunisasi sebagai
persyaratan SDM di pusat sterilisasi harus memenuhi minimal imunisasi hepatitis
B, tetanus, dan demam tipoid.
c.
Laporan mengenai status penyakit
Laporan mengenai penyakit
yang dialami petugas selama bekerja di pusat sterilisasi. Penyakit tersebut
misalnya infeksi saluran pernafasan. infeksi kulit, infeksi gastrointestinal,
dan infeksi pada mata. Laporan mengenai penyakit dilakukan minimal sekali dalam
setahun setahun.
D. Peran Pusat Sterilisasi di Rumah Sakit
Secara umum fungsi utama pusat sterilisasi yaitu menyiapkan alat-alat
bersih dan steril untuk keperluan perawatan pasien di rumah sakit. Secara lebih
rinci fungsi dari pusat sterilisasi adalah menerima, memproses, meproduksi,
mensterilkan, menyimpan serta mendistribusikan peralatan medis ke berbagai
ruangan di rumah sakit untuk kepentingan perawatan medis.
a.
Tujuan Pusat Sterilisasi
- Membantu unit lain di rumah sakit yang membutuhkan kondisis
steril, untuk mencegah terjadinya infeksi.
- Menurunkan angka kejadian infeksi dan membantu mencegah
serta menanggulangi infeksi nosokomial.
- Efisiensi tenaga medis atau paramedis untuk kegiatan yang
berorientasi pada pelayanan terhadap pasien.
- Menyediakan dan menjamin kualitas hasil sterilisasi terhadap
produk yang dihasilkan.
b.
Fungsi Pusat Sterilisasi
- Beberapa fungsi pusat sterilisasi antara lain:
- Memberikan suplai barang dan instrumen ke area yang
membutuhkan
- Meningkatkan pelayanan kesehatan dengan servis yang akurat
- Memberikan suplai barang steril meliputi linen, instrumen
dan barang-barang steril lainnya
- Melakukan pencatatan yang akurat terhadap kegiatan
dekontaminasi, pencucian, sterilisasi dan pengiriman barang steril
- Melakukan pengetatan keseragaman dan kemudahan dalam rak
instrumen dan set operasi di seluruh lingkungan rumah sakit
- Mempertahankan jumlah inventaris barang dan instrument
- Melakukan monitoring dan kontrol terhadap tindakan
pengendalian infeksi sesuai dengan arahan komite pengendalian infeksi
- Membuat dan mempertahankan standart sterilisasi dan
distribusinya
- Beroperasi secara efisien dalam rangka pengurangan biaya
operasional
- Melakukan pengembangan sesuai dengan metode yang terbaru dan
peraturan yang berlaku
- Melakukan evaluasi berkala untuk meningkatkan kualitas
pelayanan
- Memberikan pelayanan konsultasi kepada bagian lain yang
membutuhkan pemrosesan dan sterilisasi instrumen. Meliputi penjelasan peraturan
dan prosedur yang digunakan dan implementasi metode baru
c.
Tugas Pusat Sterilisasi
Pusat
sterilisasi adalah menjamin sterilitas alat perlengkapan medik sebelum dipakai
dalam melakukan tindakan medik. Tugas utama pusat sterilisasi di rumah sakit
adalah:
- Menyediakan peralatan medis untuk perawatan pasien
- Melakukan proses sterilisasi alat/bahan
- Mendistribusikan alat-alat yang dibutuhkan oleh ruang
perawatan, kamar operasi, dan ruang lain yang membutuhkan
- Berpartisipasi dalam pemilihan peralatan dan bahan yang
aman, efektif dan bermutu
- Mempertahankan stok inventory yang memadai untuk
keperluan perawatan
- Mempertahankan standar yang ditetapkan
- Mendokumentasikan setiap aktivitas pembersihan, desinfeksi,
maupun
- Sterilisasi sebagai bagian dari program upaya pengendalian
mutu
- Melakukan penelitian terhadap hasil sterilisasi dalam rangka
pencegahan dan pengendalian infeksi bersama dengan panitia pengendalian infeksi
nasokomial
- Memberikan penyuluhan tentang hal-hal yang berkaitan dengan
masalah sterilisasi
- Menyelenggarakan pendidikan dan pengembangan staf instalasi
CSSD baik yang bersifat intern dan ekstern
- Mengevaluasi hasil sterilisasi.
d.
Alur Fungsional Pusat
Sterilisasi
Alur
aktivitas fungsional dari pusat sterilisasi secara umum dapat digambarkan
sebagai berikut :
1)
Pembilasan: pembilasan
alat-alat yang telah digunakan tidak dilakukan di ruang perawatan.
2)
Pembersihan: semua
peralatan pakai ulang harus dibersihkan secara baik sebelum dilakukan proses
disinfeksi dan sterilisasi.
3)
Pengeringan: dilakukan
sampai kering.
4)
Inspeksi dan Pengemasan:
unit ini melakukan pengecekan barang dan instrumen mengenai kelayakan barang
tersebut serta melakukan pengemasan agar sterilitas dapat terjaga. Pengemasan
yang dimaksudkan disini yaitu semua material yang tersedia untuk fasilitas
kesehatan yang sudah didisain untuk membungkus, mengemas, dan menampung
alat-alat yang dapat dipakai ulang untuk sterilisasi, penyimpanan dan
pemakaian. Tujuan pengemasan adalah agar dapat berperan terhadap keamanan dan
efektivitas perawatan pasien yang merupakan tanggung jawab utama pusat
sterilisasi.
5)
Pelabelan: setiap kemasan
harus mempunyai label yang menjelaskan isi dari kemasan, cara sterilisasi,
tanggal sterilisasi dan kadaluarsa proses sterilisasi.
6)
Pembuatan: membuat dan
mempersiapkan kapas serta kasa balut, yang kemudian akan disterilkan.
7)
Sterilisasi: unit
sterilisasi melakukan sterilisasi barang dan instumen yang telah dikemas
menggunakan metode yang tepat agar mencapai sterilisasi yang optimal. Sebaiknya
diberikan tanggung jawab kepada staf terlatih. Untuk sterilisasi menggunakan etilen
oksida sebaiknya digunakan ruang tersendiri dan dilengkapi exhaust
8)
Penyimpanan: unit
penyimpanan melakukan penyimpanan barang steril dan melakukan penjaminan
kualitas barang dan instrumen steril. Harus diatur secara baik dengan
memperhatikan kondisi penyimpanan yang baik.
9)
Distribusi: unit
distribusi mengirimkan suplai kepada kustomer yang membutuhkan barang tersebut.
Dapat dilakukan berbagai sistem distribusi sesuai dengan rumah sakit
masing-masing
E. Sarana Fisik dan Peralatan
Pusat
sterilisasi merupakan jantung rumah sakit dimana tugas pokok pusat sterilisasi
adalah menerima bahan dan alat medic dari semua unit-unit di rumah sakit untuk
kemudian diproses menjadi alat/bahan medic dalam kondisi steril dan selanjutnya
mendistribusikan kepada unit lain yang membutuhkan kondisi steril, maka dalam
menentukan lokasi pusat sterilisasi perlu diperhatikan :
a.
Bangunan Instalasi Pusat
Sterilisasi
Pembangunan instalasi pusat sterilisasi harus sesuai dengan
kebutuhan bangunan pada saat ini serta kemungkinan perluasan sarana pelayanan
di masa datang serta didesain menurut tipe dan atau kapasitas rumah sakit.
b.
Lokasi Instalasi Pusat
Sterilisasi
Lokasi instalasi pusat sterilisasi sebaiknya berdekatan
dengan ruangan pemakai alat atau bahan steril terbesar di rumah sakit.
Penetapan atau pemilihan lokasi yang tepat berdampak pada efisiensi kerja dan
meningkatkan pengendalian infeksi, yaitu dengan meminimumkan resiko terjadinya
kontaminasi silang serta mengurangi lalu lintas transportasi alat steril. Untuk
rumah sakit yang berukuran kecil, lokasi pusat sterilisasi sebaiknya berada
dekat/di wilayah kamar operasi sesuai fungsinya dan diupayakan lokasinya dekat
dengan laundry.
c.
Pembangunan dan
Persyaratan Ruang Sterilisasi
Pada prinsipnya, desain ruang pusat sterilisasi terdiri dari
ruang bersih dan ruang kotor yang dibuat sedemikian rupa untuk menghindari
terjadinya kontaminasi silang dari ruang kotor ke ruang bersih. Selain itu,
pembagian ruangan disesuaikan dengan alur kerja. Ruang pusat sterilisasi dibagi
atas 5 ruang yaitu :
1.
Ruang Dekontaminasi
Pada
ruang ini, terjadi proses penerimaan barang kotor, dekontaminasi dan
pembersihan. Ruang dekontaminasi harus direncanakan, dipelihara dan dikontrol
untuk mendukung efisiensi proses dekontaminasi dan untuk melindungi pekerja
dari benda-benda yang dapat menyebabkan infeksi, racun dan hal-hal berbahaya
lainnya. Syarat-syarat ruang dekontaminasi antara lain :
1)
Ventilasi
- Sirkulasi udara yang dilengkapi dengan filter
- Pergantian udara 10 kali/jam
- Tekanan udara negative
- Tidak dianjurkan menggunakan kipas angina
2)
Suhu dan kelembaban
-
Suhu 18-22°C
-
Kelembaban antara 35-75%
2.
Ruang Pengemasan Alat
Ruang
pengemasan alat merupakan tempat pengemasan alat, bongkar pasang alat, dan
penyimpanan barang
bersih.
3.
Ruang Prosesing Linen
Di
ruang ini dilakukan pemeriksaan, pelipatan dan pengemasan linen yang akan
disterilisasi. Di ruang ini juga terdapat tempat tertutup untuk menyimpan
barang. Selain itu di ruangan ini juga dilakukan persiapan untuk bahan seperti
kasa, kapas, dan cotton swab.
4.
Ruang Sterilisasi
Di
ruang ini dilakukan proses sterilisasi alat atau bahan. Untuk sterilisasi
etilen oksida, sebaiknya dibuatkan ruang tersendiri dan dilengkapi dengan
saluran pembuangan (exhaust).
5.
Ruang Penyimpanan Barang
Steril
Syarat-syarat ruang
penyimpanan barang steril antara lain :
- Dekat dengan ruang sterilisasi
- Suhu 18-22°C
- Kelembaban 35-75%
- Ventilasi menggunakan tekanan positif
- Efisiensi partikulat 90-95% (untuk partikel berukuran 0,5
µm)
- Jauh dari lalu lintas utama
Dinding terbuat dari bahan yang kuat, halus dan mudah
dibersihkan
No comments:
Post a Comment